Foto: foto bersama ketika Rois Syuriah H. Syamsuddin Harahap menyerahkan bantuan kepada ketua BKM masjid Al Hasanah Husni Amar
Tebing Tinggi | 88News.id: Di bulan Ramadhan 1446 H PC.Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tebingtinggi Menggelar safari Ramadhan di salah satu masjid di kota Tebingtinggi, malam ke 12 Ramadhan di Masjid Al Hasanah yang berada di jalan Karya lk.3 Kelurahan Karya Jaya Kec. Rambutan kota Tebingtinggi. Selasa (11/03/2025).
Dalam ceramahnya Rois Syuriah PC.NU Kota Tebingtinggi Ustadz Drs. H. Hamdani MA menyampaikan 'jangan sia siakan bulan Ramadhan yang penuh berkah dan penuh pahala'.
"Terkadang banyak dari kita yang melupakan banyaknya pahala di bulan Ramadhan, diantaranya shalat dua raka'at sebelum subuh yang pahalanya lebih baik dari pada dunia serta isinya" katanya
Beliau juga menegaskan jangan sampai kita sia siakan bulan yang penuh pahala serta keberkahan, juga di bulan Ramadhan ada malam Lailatul Qadar, malam yang pahala seperti pahala seribu tahun
"Seperti di masjid kami, setiap malam dua puluh satu sampai malam dua puluh tujuh, kami mengajak jama'ah untuk i'tikaf di masjid, agar bisa full beribadah di masjid, kerena di malam Ramadhan ada malam seribu bulan yaitu Lailatul Qadar" tambahnya
Sebelum ceramah di mulai ketua PC.NU H.Tagor Mulia Spd menyampaikan kata sambutan, dalam sambutannya beliau mengucapkan terimakasih kepada BKM (Badan Kemakmuran Masjid) serta jama'ah masjid yang memfasilitasi kegiatan Safari Ramadhan ini.
"Nahdlatul Ulama, Al Ittihadiyah dan Al Washliyah itu sama, Pahamnya sama hanya luarnya saja yang beda, lebih banyak menggunakan Madzhab Syafi'i yang umum di gunakan di negara Indonesia" dalam sambutannya
Ketua PC.NU kota Tebingtinggi Tagor Mulia banyak menyampaikan sejarah NU juga Sejarah Ulama ulama NU terdahulu.
Di akhir acara PC.Nahdlatul Ulama kota Tebingtinggi memberikan bantuan ke masjid Al Hasanah
Acara di hadiri Sekretaris PC.NU Asnawi Mangkualam SH.i dan pengurus PC.NU Tebingtinggi juga Ketua PC. Ansor kota Tebingtinggi Mhd. Ansari Akbar ST, tokoh agama serta tokoh masyarakat.
(Dwan Manu)