Medan | 88News.id: Sebanyak 140 siswa kelas XII SMKN 10 Medan, bersama wali murid, melakukan aksi demo menuntut pihak sekolah untuk memenuhi beberapa tuntutan mereka. Aksi ini dipicu oleh kelalaian pihak sekolah dalam menginput data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), sehingga siswa tidak dapat mendaftar sebagai peserta Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 2025, Rabu (12/02/2025).
"Tolong kami, Pak Prabowo! Kami sudah dizalimi oleh kepala sekolah," teriak salah satu siswa di tengah kerumunan.
Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mendalam setelah pihak sekolah tidak mendaftarkan siswa ke jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), yang membuat mereka kehilangan kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri.
Salah satu siswa yang mengikuti aksi tersebut mengatakan bahwa keterlambatan pengisian PDSS ini merugikan mereka secara signifikan.
"Kami kehilangan kesempatan untuk mengikuti SNBP, padahal ini merupakan jalur prestasi yang sangat kami andalkan," ujarnya.
"Kami berharap Kementerian dan panitia PDSS untuk membuka kembali portal semua tahap, sehingga sekolah dapat menginput kembali data dan memberikan kesempatan kepada anak kami mengikuti SNBP, tapi jika tidak bisa diperpanjang, kami akan menuntut sekolah ini", ucap Oktavia Situmorang, salah satu orangtua murid.
Siswa yang mengikuti aksi demo tersebut merasa kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri.
Adapun tuntutan siswa kepada pihak sekolah untuk:
- Mengganti Pihak yang Terlibat: Turunkan semua pihak yang terlibat dalam keterlambatan pengisian PDSS, termasuk operator, waka kurikulum, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
- Gratiskan Uang Sekolah: Gratiskan uang sekolah siswa eligible semester 6 dan uang ujian kompetensi.
- Persiapan UTBK/SNBT: Tiadakan KBM dan digantikan dengan pembelajaran khusus persiapan UTBK/SNBT.
- Bimbel Profesional: Mendaftarkan siswa untuk mengikuti bimbel profesional dengan biaya yang ditanggung sekolah.
- Biaya Pendaftaran SNBT: Membayar biaya pendaftaran SNBT.
- Beasiswa: Memberikan beasiswa bagi seluruh siswa eligible untuk kuliah sampai tamat.
- Transparansi Nilai Raport: Meminta transparansi nilai raport.
Siswa juga berharap Kementerian dan panitia PDSS untuk membuka kembali portal semua tahap, sehingga sekolah dapat menginput kembali data dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengikuti SNBP.
(Mafa Yulie Ramadhani)