Medan | 88News.id : Nasya Lestari (19) siswi di MAJIME TC mengaku kesal terhadap penjaga parkir yang ada di lingkungan kampus Politeknik atau Les Privat MAJIME TC yang beralamat di Jalan AR Hakim, Sukaramai, Kota Medan. Pasalnya, pihak penjaga parkir kendaraan siswa dan siswi di les private Bahasa Jepang itu seakaan tak bertanggungjawab atas kehilangan sepeda motor siswa.
Hal itu diutarakan, Nasya Lestari, warga Jalan Bejo, Gang Pribadi, Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan, kepada wartawan usai membuat laporan kehilangan sepeda motor miliknya ke Polsek Medan Area, Selasa (3/12/2024).
Padahal, ungkap korban, pihak penjaga parkiran yang biasa di MAJIME TC lah yang menyuruhnya agar memarkirkan sepeda motor Honda Beat warna Hitam BK 4482 AKS ke gedung sebelah sekolah. Kejadian itu menimpa korban saat hendak masuk jam belajar pada Senin (2/12/2024).
"Alasan tukang parkirnya karena parkir di dalam penuh. Jadi aku parkir di sebelah gedung MAJIME TC dan di situ juga banyak sepeda motor siswa dan siswi MAJIME TC. Tukang parkirnya yang jagain pun dua orang yang biasa menjaga parkiran di MAJIME TC," jelas korban.
Korban juga mengaku heran, karena perintah sang tukang parkir agar tidak mengunci stang bagian kanan. "Terus tukang parkirnya nyuruh supaya saya jangan kunci stang kanan, tapi kunci stang kiri aja. Katanya biar nggak payah digeser kretanya (sepeda motor)," beber Nasya yang mengaku sudah 3 bulan les privat bahasa Jepang di MAJIME TC.
Karena merasa mengenali wajah sang penjaga kendaraan yang memang sering mengatur dan mengawasi kendaraan parkir di MAJIME TC, korban lantas percaya. Akan tetapi, setelah korban masuk kelas hingga usai jam pelajaran, sepeda motornya diketahui telah raib. "Saya masuk jam 09.00 WIB dan pulangnya sekitar jam 15.30 WIB, kreta (sepeda motor) saya sudah nggak ada di tempatnya," terang korban.E
Korban mencoba menanyakan keberadaan sepeda motornya kepada dua orang tukang parkir di situ, namun keduanya seoal tak Bedut. "Gampangnya dia bilang tidak tau, padahal dia yang mengarahkan saya untuk parkir di situ dan dia yang mengatur parkir kendaraan di situ," kesal Nasya.
Atas kehilangan itu, korban bersama keluarganya, Sujarno (61) melapor ke polisi, berharap dapat menangkap pelakunya. Mereka juga mengharapkan ada solusi dari pihak sekolah, terutama penjaga parkiran yang memang sering berkeliaran di MAJIME TC.
"Yang jelas pihak tukang parki dari sekolah MAJEME itu harus bertanggungjawab juga. Kalau pihak sekolah mempekerjakan tukang parkir di sekolah dan area sekolah, seharusnya pihak sekolah juga harus bertanggungjawab juga," timpal Sujarno.
Sementara itu, pihak sekolah saat dikonfirmasi melalui nomor yang tertera di bagian informasi MAJIME TC di 0852 6275 XXXX terkait kehilangan sepeda motor siswinya pada jam pelajaran, berkhilah dengan kehilangan bukan di parkiran MAJIME TC.
"Maaf pak siswi tersebut tidak memarkirkan sepeda motor nya di parkiran Majime TC. Dia memarkirkan sepeda motor nya bukan di area parkiran Majime TC," elaknya.
Hingga saat ini, pencurian sepeda motor siswi MAJEME TC tersebut telah masuk dalam laporan polisi dengan bukti lapor nomor LP/B/885/XII/2024/SPKT/Polsek Medan Area/Polrestabes Medan. (Iwan).