Medan | 88News.id: Sekretaris Eksekutif Bakumsu, Juniaty Aritonang mengatakan demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Bersyukur, gelaran pemilihan kepala daerah serentak sudah selesai dan berjalan baik.
"Masih tetap menyisakan berbagai persoalan yang menguras banyak tenaga dan energi," ucapnya saat menyampaikan keterangan pada Refleksi dan Launching Catahu Bakumsu 2024, “ Episode Panjang penegakan hukum dan pelanggaran HAM di Sumatera Utara”, Eskalasi Konflik Agraria, Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Kekerasan di 2024 di Hotel Grandika, Jumat (20/12/2024).
“Pemilu berjalan banyak menguras tenaga, baik bagi sipil dan aparat. Artinya meski kita sebut berjalan dengan baik, namun harus kita sampaikan bahwa demokrasi kita tidak baik-baik saja,” kata Juni.
Menurutnya, situasi demokrasi yang berjalan hanya sebatas elektoral dan berjalan baik. Tetapi untuk substansi demokrasi itu tidak tercapai dengan baik.
“Kalau kita berkaca dengan situasi yang terjadi demokrasi sekarang hanya eletoralnya yang berjalan baik, namun substansi dari demokrasi itu tidak tercapai dengan baik,” sebutnya.
Juni juga menyinggung soal tak ada calon kepala daerah yang benar-benar fokus mengangkat isu penyelesaian persoalan agraria.
“Mereka memang ada menyebut gugus tugas reformasi agraria. Tapi itu bukan substansinya, yang kita mau adalah bagaimana penyelesaian konflik masyarakat, persoalan SDA yang terjadi di pantai Barat dan pantai Timur yang butuh penyelesaian konflik,” ujar Juni.
Bakumsu juga menjelaskan tentang catatan mereka seputar supremasi hukum dan HAM yang terjadi di Sumatera Utara. Turut hadir Ketua Pusat Kajian HAM, Majda El Muhtaj.
Madja menyebutkan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia tidak efektif. Malah masyarakat kita kebingungan harus melaporkan persoalan mereka kemana.
(Mafa Yulie Ramadhani)
.jpg)
