Foto : Keempat Narasumber saat memberikan pencerahan pada acara Cegah Konflik Sosial. (Dok)
Kabanjahe| 88News.id : Kepala Staf Angkatan Darat adakan acara Pembinaan Komunikasi Cegah Konflik Sosial bagi elemen masyarakat Tanah Karo, pada Kamis (14/11/2024) bertempat di Aula Makodim 0205/Tanah Karo, Desa Raya. Berastagi dibuka Kasdim 0205/TK, Mayor Joni Siboro. Dihadiri ratusan peserta dari unsur elemen maayarakat perangkat desa dan jurnalis.
Kasad melalui Asisten Intel TNI-AD diwakili Mayor TNI Ya Widyantono dalam makalahnya mengatakan, pihaknya dari Mabesad mengadakan pertemuan dengan seluruh elemen bangsa Seantero Nusantara Indonesia, dan kami untuk wilayah Provinsi Sumut. Baru kami menyelesaikan pertemuan di wilayah Sibolga, Tarutung dan saat ini pertemuan dengan warga Kodim 0205/TK, sehingga semua untuk kebersamaan kita sebangsa, setanah air, dalam persatuan dan kesatuan wawasan kebangsaan Indonesia berdasar Pancasila
"Hadir ke wilayah Tanah Karo bersilahturahmi, tukar informasi dalam "Cegah Konflik Sosial" segenap komponen bangsa, senantiasa menjalin kerja sama sebagai elemen bangsa di Tanah Karo, mengadakan tegur sapa dan ramah, toleransi bertetangga serta interaksi ditempat umum", ujar Yan.
Selanjutnya, turut memberi pencerahan dalam acara tersebut yakni, Sekretaris Bakesbangpol Kab. Karo, Maria Barus, kemudian Kasdim 0205/TK, Mayor Joni Siboro dengan Judul makalah Bela negara dan Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Ras Maju Tarigan dengan judul, Penegakan Hukum dalam Konteks Sosial.
Pantauan Awak media, acara berjalan lancar dan aman serta dengan antusias peserta untuk memahami pandangan yang disampaikan para narasumber.
Ditandai dengan beberapa peserta mengajukan pertanyaan dan masukan salam konteks Cegah Konflik Sosial masa kini di era modern dan digitalusasi, khususnya melawan pengaruh negara asing yang tidak sesuai dengan moral bangsa Indonesia melalui media sosial internet yang tidak terkontrol bagi generasi muda bangsa.
Begitu juga terhadap terkikisnya rasa moral dan hormat bangsa ini dari hal tata Krama, etika, sopan-santun serta peduli sesama maupun rela memberi dan membantu sesama kita, sebagai umat beragama sesuai Pancasila yang berkekurangan, apalagi yang ketemu di tempat umum, sehingga rasanya sudah sudah terkuras rasa simpatik kepada seseorang, tanpa melihat siapa dia sesama, sebagai tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat/budaya maupun orangtua yang baik, taat, dikarenakan pengaruh medsos dari luar negeri dan karena pengaruh uang, termasuk adanya sekelompok etnis di daerah ini, dirasa hanyaementingkan cari uang dari pada wawasan kebangsaan atau bela negara. Sehingga hal ini menjadi perhatian seluruh Bangsa Indonesia khususnya pejabat negara, ujar Bernard Kurnia.
Penulis : Calvin