Medan | 88News.id: Pelatih renang perairan terbuka Sumatera Utara (Sumut) Dwi Jitrada Afrido mengakui atlet masih sulit bersaing di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut.
"Program pembinaan atlet renang perairan terbuka Sumut untuk PON 2024 memang belum berjalan maksimal. Sulit bersaing dengan atlet-atlet berprestasi dari provinsi lain," kata Dwi di Medan, Selasa (17/9/2024) siang.
Pelatih yang akrab disapa Dodo itu, menilai program pembinaan berkelanjutan penting, guna menghasilkan atlet berprestasi di kancah nasional dan internasional. Hal itu yang menjadi penyebab atlet renang perairan terbuka Sumut sulit mendekati catatan waktu jajaran elite nasional.
"Saya rasakan kejuaraan renang perairan terbuka atau open water di Sumut selama ini masih sangat kurang. Kemudian kejuaraan di dalam negeri yang diikuti atlet level nasional maupun luar negeri juga terbatas, " katanya.
Khusus bagi atlet Sumut, diakuinya, tampil dalam perlombaan renang perairan terbuka PON XXI di Danau Toba, baru-baru ini merupakan pengalaman yang berharga. Terutama untuk mengenal atmosfer pertandingan di level nasional.
Meski dalam pertandingan tim renang perairan terbuka Sumut nihil medali, Dodo meyakinipengalaman PON menjadi langkah awal yang sangat berarti.
"Persaingan perebutan medali di semua nomor renang perairan terbuka di PON 2024 berlangsung ketat, terutama di kalangan sesama atlet level nasional. Begitu pun beberapa atlet Sumut mampu mendekati catatan waktu mereka, " ujarnya.
Seperti diketahui, cabor akuatik nomor perairan terbuka berlangsung Wisata Bahari Parapat, Kabupaten Simalungun pada 9-11 September 2024. Kontingen Jawa Timur memborong lima medali emas sekaligus keluar sebagai juara umum.
Penulis: Charles H/88News