Partisipasi Publik Pada Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024 -->

Sponsor

Partisipasi Publik Pada Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024

Cornelius Hondo
Rabu

Partisipasi Publik Pada Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024
Foto: Dalam rangka , Badan Pengawas Pemilihan Umum Bawaslu Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) 




Pakpak Bharat | 88News.id: Dalam rangka , Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) yang bertajuk Maksimalkan Ruang Partisipasi Publik pada Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024, Sabtu (21/9/2024) di Koboi Kafe Salak, Kabupaten Pakpak Bharat.


Diskusi dibuka oleh Anggota Bawaslu Sumut, Koordinator Divisi Humas dan Data Informasi, Saut Boangmanalu, mengatakan komitmennya untuk merangkul seluruh komponen masyarakat demi memastikan pemilihan serentak berlangsung sesuai aturan.


Saut menyampaikan, bahwa keterlibatan publik sangat penting untuk memastikan bahwa pemilihan berlangsung secara adil dan bebas dari kecurangan, sehingga pemilihan serentak tahun 2024 di Sumatera Utara dapat meminimalisir pelanggaran.


"Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung dengan adil. Setiap suara dan partisipasi publik memiliki peran yang krusial dalam menjaga integritas demokrasi kita” jelas Saut Boangmanalu, Sabtu (21/9/2024) di Koboi Kafe Salak Pakpak Bharat.


Media memiliki peran vital dalam mengedukasi masyarakat tentang hak-hak pemilih dan pentingnya pengawasan. Dengan informasi yang tepat, masyarakat akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi.


Editor Tribun Medan dan juga Dosen tidak tetap Universitas Katholik Santo Thomas Medan, Truly Okto Purba, menekankan pentingnya media dalam pengawasan pemilihan serentak tahun 2024. Ia mengusulkan pembukaan rubrik khusus di media untuk mengedukasi masyarakat tentang pengawasan dengan dua media utama yaitu media massa dan media sosial. 


“Riset menunjukkan bahwa 70% masyarakat mengandalkan media sosial sebagai sumber informasi, namun televisi masih dianggap paling terpercaya” jelasnya.


Truly mengatakan, bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, terdapat kecenderungan sumber informasi online mengalami kenaikan kepercayaan seperti media sosial dan berita online. Sedangkan media koveksional mengalami penurunan kepercayaan oleh koresponden seperti televisi nasional, media cetak dan radio.


Tantangan Money Politik

Sampang Manik wartawan senior di Kabupaten Pakpak Bharat yang bergelut di Harian Mistar menyampaikan bahwa meskipun hanya ada satu calon di Pakpak Bharat, praktik money politik diperkirakan tetap ada, meski sulit untuk dibuktikan. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan media dalam mengawasi pemilu.


Edukasi Pemilih

Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai proses pemilihan, Wesrion Tumangger mengajukan pertanyaan terkait edukasi pemilih mengenai kotak kosong. Dalam diskusi yang berlangsung, penjelasan diberikan bahwa dalam konteks pemilihan yang akan datang, tidak ada istilah kotak kosong yang ada kolom kosong, sebagaimana yang dipahami sebelumnya.


"Kampanye pemilihan sudah diatur secara jelas oleh Komisi Pemilihan Umum. Dalam proses ini, pemilih akan diberikan informasi yang komprehensif mengenai kandidat dan pilihan yang tersedia. Istilah kotak kosong tidak relevan dalam konteks pemilihan yang berlangsung." jelas Sampang Manik.


Bawaslu Sumut mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan aksi konkret pasca-FGD, dan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.


Pada kegiatan tersebut turut hadir sebagai pemateri Arthur simanungkalit anggota Bawaslu kabupaten Tapanuli utara priode 2018-2023, 



Penulis: Charles H/88News

Baca Juga

Berita Terbaru