Pelalawan | 88News.id : Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Pelalawan, Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengadakan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten yang berlangsung di Auditorium Kantor Bupati Pelalawan dan dibuka secara resmi oleh Bupati Pelalawan, Zukri pada hari Selasa, 30 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Zukri menekankan pentingnya rembuk stunting sebagai tugas bersama untuk memastikan tumbuh kembang generasi penerus bangsa. “Kabupaten Pelalawan berhasil masuk dalam tiga besar penurunan stunting terbaik di provinsi Riau. Data terbaru menunjukkan dari 31.000 balita yang ditimbang, hanya 66 orang yang terindikasi stunting, sehingga angka stunting di Kabupaten Pelalawan diperkirakan hanya 0,2%.” Jelasnya.
"Kita harus fokus pada anak-anak yang terindikasi stunting. Yang paling penting adalah intervensi dan tindakan nyata. Saya berharap PKK, perusahaan, dan para pemangku kepentingan turut berpartisipasi dalam mempercepat penurunan stunting," lanjut Zukri. Ia juga mengajak perusahaan di wilayah Pelalawan untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang terindikasi stunting.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pelalawan, Tanoto Foundation, dan Asian Agri, serta penandatanganan komitmen bersama Pentahelix Aksi Konvergensi Stunting Kabupaten Pelalawan.
Group Manager PT Inti Indosawit Subur (PT IIS), Marpituah Saragih menjelaskan “Kami berkomitmen untuk mendukung penurunan stunting di wilayah Kabupaten Pelalawan. Hal ini terbukti dengan kolaborasi kami dengan Tanoto Foundation dan pemerintahan setempat sejak tahun 2023 untuk mempercepat angka penurunan stunting di Kabupaten Pelalawan, terutama di wilayah sekitar perusahaan kami berada.” Ucapnya.
Stunting Reduction Coordinator Tanoto Foundation Dedi Triadi mengatakan “Tanoto Foundation telah membuktikan komitmen dan kepeduliannya untuk mempersiapkan generasi anak berprestasi di Indonesia.”
Kemudian, Zukri juga melanjutkan bahwa pemerintah ingin agar perusahaan dapat turun tangan seperti yang telah dilakukan oleh Asian Agri dan Tanoto Foundation. Dengan adanya komitmen untuk percepatan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Pelalawan adalah bentuk dukungan terhadap pemerintah dan hal ini kami ucapkan terima kasih.” Tutupnya.
Asian Agri memiliki komitman untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pelalawan melalui berbagai program dan inisiatif yang berkelanjut.
Tentang Asian Agri : Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.
Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.
Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.
Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah 100% bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.
Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant-Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi. (Rel/88N)