-->

Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Cerita Petani Karo Penderita Usus Buntu Yang Terbantu Pengobatannya Berkat JKN

Jumat, 26 Juli 2024 | Juli 26, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-26T13:51:01Z

                        Foto: Nara sumber Deddy Ginting.




Kabanjahe | 88News.id: Kesehatan merupakan salah satu hal yang paling berharga bagi manusia. Selain sangat berharga, kesehatan tentu sangat mahal harganya. Dengan tubuh yang sehat, kita bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Hal tersebut yang dirasakan oleh Deddy Ginting, seorang petani asal Kabupaten Karo. Deddy Ginting adalah seorang penderita asam lambung atau yang kerapkali disebut gerd.


“Saya sudah lama mengidap penyakit asam lambung. Awalnya hanya merasakan sakit perut biasa, akan tetapi semakin lama semakin sakit. Saya sudah mengonsumsi obat tradisional namun tidak kunjung membaik. Setiap hari intensitas mual yang saya rasakan semakin sering,” ujar Deddy.


BPJS Kesehatan cabang Kabanjahe dalam Siaran Pers, Jumat (26/7) kepada Awak Media, menurut Deddy, penyakit yang dirasakannya terjadi pada tahun 2019. Deddy mengatakan dirinya merasa takut untuk berobat ke fasilitas kesehatan.


“Saya pikir kalau ke rumah sakit pasti akan divonis penyakit macam-macam. Saya masih tetap pada pendirian bahwa sakit ini hanyalah masuk angin biasa. Saat itu tiba-tiba saya mengalami sakit perut disertai demam hebat. Suhu badan saya sangat tinggi. Pada akhirnya saya dibawa ke rumah sakit oleh keluarga dan membutuhkan rawat inap intensif. Bersyukur saya sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas tiga atau yang lebih dikenal dengan sebutan peserta mandiri sejak tahun 2015. Jadi semua biaya perawatan saya sudah ditanggung oleh JKN sampai sembuh,” tutur Deddy.


Ternyata tidak sampai di situ, pria kelahiran tahun1976 tersebut mulai kembali merasakan sakit di perutnya pada awal tahun 2023 lalu. Karena rasa sakit yang tidak kunjung mereda dan tidak tertahankan, keluarga pun membawa Deddy ke rumah sakit lagi. Deddy divonis mengalami penyakit usus buntu akut oleh dokter dan harus menjalankan operasi.


“Jika tidak segera dioperasi, takutnya usus buntu saya semakin akut. Pihak keluarga pun sudah menyetujui dengan harapan ini saya akan membaik pasca operasi. Saya dan keluarga sangat berterima kasih karena program JKN telah membantu biaya operasi sehingga keluarga tak perlu pusing untuk memikirkan biayanya. Seluruhnya biaya pelayanan kesehatan gratis tak ada iur biaya , tidak ada resep yang disuruh untuk membei diluar rumah sakit selama semuanya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku,” jelas Deddy.


Sementara itu, Deddy dan keluarga sebelumnya sudah sangan terbantu oleh JKN pada saat mendiang istrinya mengidap menderita kanker serviks. Deddy mengatakan hal itu terjadi sekitar tahun 2020 silam.


“Istri saya terus menerus mengalami pendarahan hebat sehingga kami memutuskan untuk membawanya berobat ke rumah sakit. Setelah melalui beberapa tahapan pemeriksaan istri saya didiagnosa mengalami kanker serviks stadium 1B oleh dokter. dokter menyarankan operasi pengangkatan sel kanker serta rahim istri saya. Jujur saya dan keluarga merasa sangat terpukul dengan adanya musibah ini. Tapi kami tidak pantang menyerah. Berbagai tindakan pengobatan kami ikuti agar istri saya sembuh. Beruntung sekali kami tidak perlu memikirkan biaya karena kami telah menjadi peserta JKN,” ujar Deddy.


Deddy menyampaikan bahwa setelah menjalani operasi, istrinya sempat kembali dalam kondisi sehat. Namun, pada tahun 2021 kanker sang istri kambuh, dan sebelum melaksanakan operasi istrinya meninggal dunia. Meski demikian, Deddy tetap percaya bahwa keadaan yang dijalaninya adalah jalan terbaik yang Tuhan berikan bagi keluarganya.


“Bayangkan saja kalau tidak ada JKN, akan berabe urusannya. Biaya operasi saja sudah berapa, belum lagi biaya rawat inap, biaya pemulihan, obat dan biaya lainnya. Program ini sangat membantu kami. Tidak ada orang yang ingin sakit. Tapi alangkah lebih baiknya kita berjaga-jaga. Jikalau pun kita tidak sakit, anggap saja kita bersedekah membantu biaya pengobatan orang lain yang sedang sakit. Akan menjadi ladang pahala untuk kita,” tambah Deddy.



Penulis: Calvin/88News



×
Berita Terbaru Update