-->

Notification

×

Iklan

Indeks Berita

MIS Al Ittihadiyah Desa Karang Gading, Kec. Labuhan Deli Memprihatinkan, Butuh Perhatian Dari Pemerintah Kabupaten

Minggu, 05 Mei 2024 | Mei 05, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-05T05:56:10Z
Fotografer : Mafa Yulie Ramadhani


Deli Serdang | 88News.id: Di tengah rintik siswa Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Ittihadiyah, Desa Karang Gading, Dusun XV Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang, sedang bermain di halaman. Sekolah yang hanya mempunyai 7 guru dan 77 orang siswa itu terlihat sangat sederhana, terdiri dari dua bangunan utama yang masing-masing memiliki tiga ruang.


Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Ittihadiyah, Rasidi SPd mengatakan dahulunya ruangan kelas sekolah mereka, hanya dapat dipakai 3 (tiga) ruangan saja, disebabkan rusak oleh bencana angin puting beliung.


"Alhamdulillah, kami ada dapat dana amaliah, untuk sekolah, dan baru saja rampung bu, ini juga baru sepekan selesai di perbaiki." ucap Rasidi.


Para siswa tak dikenakan biaya sekolah alias gratis. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) lah yang mereka pakai untuk mengkover seluruh kebutuhan siswa dalam menggali ilmu pengetahuan serta menggaji para pengajar.


Fotografer : Mafa Yulie Ramadhani


Namun begitu, sejumlah siswa sering tak masuk sekolah jika hujan. 


"Hal itu jadi kendala, jika dipaksakan naik sepeda motor akan sulit melintasi jalur tanah,  sebab licin, bisa-bisa celaka karena terpleset, sedangkan jika berjalan kaki, beberapa anak harus menempuh jarak 2 km dari rumah mereka. Akan tetapi sebagian siswa yang sudah duluan datang tetap melanjutkan belajar walau kawannya tak hadir," kata Rasidi. 


Rasidi mengaku maklum dengan situasi itu. Sebab dia mengakui lokasi tempatnya membagikan ilmu pengetahuan berada di ujung kampung dan berjarak 90 menit lebih dari Kota Medan.


Walaupun kondisi bangunan sekolah belum sempurna berdiri, Rasidi mengajak para guru mencari solusi untuk mendapatkan dana dari luar sekolah. Rasidi sudah mengajukan permohonan ke pemerintah Kabupaten Deliserdang melalui kementerian agama agar membantu pendanaan perihal bangunan dan prasarana sekolah.


"Alhamdulillah, di tahun 2023 semalam, kami sudah dapat memiliki prasarana digital untuk sekolah, jadi anak-anak sudah bisa ikut ujian secara online, walau harus pindah tempat kerumah saya, sebab jaringan internet di daerah kami ini jelek bu, sering kami tak dapat sinyal, terlebih di daerah sekolah ini." ucap Rasidi, Sabtu (4/5/2024).


Fotografer : Mafa Yulie Ramadhani


"Kalau hitungan kotor saja, kami butuh Rp10juta untuk memperbaiki pagar sekolah yang mulai rusak. Ada beberapa batu juga yang masih sekolah simpan, jadinya kami tinggal cari kurangnya saja. Batu bata sisa membuat kamar mandi kemarin,"kata Rasidi.


"Saya mengakui pemerintah ada memberikan kepedulian, tapi kami tak ada sumber dana rutin untuk biaya pemeliharaan fisik bangunan sekolah," ucap Rasidi.


Disinggung soal pendapatan sebagai guru, Rasidi menunjukkan ekspresi murung. Namun Rasidi dan para guru sepakat takkan membiarkan program belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Ittihadiyah terhenti.


"Hitungan kerjaan kami amal bakti bang, yang penting sekolah ini tak boleh tutup dan mati. Kami yakin, pemerintah kabupaten dan anggota legislatif akan lebih peduli dengan kami, saya yakin," kata Rasidi.


Penulis: Mafa Yulie Ramadhani

×
Berita Terbaru Update