Kabanjahe | 88News.id: Menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kusno Suyarwadi (39). Pasalnya, ia telah merasakan manfaat yang luar biasa dari program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi seluruh anggota keluarga terutama istrinya, Nur Hikmah Siregar.
Kusno dan keluarga sudah terdaftar menjadi peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sejak tahun 2022 saat bekerja menjadi driver perusahaan swasta di Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo. Saat ditemui sesaat setelah urusan administrasinya selesai, Jumat (26/4), Kusno menceritakan bahwa pengurusan administrasi di kantor BPJS Kesehatan tidak sulit dan lama.
“Hari ini saya datang ke Kantor BPJS Kesehatan Kabanjahe untuk mengurus administrasi perubahan alamat dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) karena pekerjaan saya sudah menetap di Kabanjahe. Awal bertemu satpam dengan sigap menjelaskan prosedur dan tata cara yang mudah dimengerti, mereka pandu saya untuk download Aplikasi Mobile JKN. Tujuannya agar saya tidak perlu antri panjang hanya untuk merubah faskes dan alamat saya. Cukup dari Mobile JKN,” jelas Kusno.
Lanjut Kusno mengatakan bahwa dirinya mengetahui bahwa dengan adanya Aplikasi Mobile JKN, masyarakat tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan. Ia mengatakan banyak manfaat yang diperoleh dengan Aplikasi Mobile JKN, diantaranya ia bisa melakukan skrining riwayat kesehatan untuk mengetahui risiko penyakit sejak dini, bisa melakukan perubahan data peserta, pendaftaran pelayanan antrean, serta ada info ketersediaan tempat tidur.
“Bulan Mei tahun 2023 yang lalu istri saya ada tumbuh seperti benjolan diarea lehernya, karena merasa tidak nyaman akhirnya kami pergi periksa ke FKTP. Karena butuh tindakan medis yang lebih lengkap akhirnya kami dirujuk ke Rumah Sakit di wilayah Pematang Siantar. Kebetulan saat itu istri belum ikut dengan saya di Kabanjahe. Akan tetapi karena keterbatasan alat medis kami kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Murni Teguh Kota Medan karena dikhawatirkan benjolannya berbahaya,” tutur Kusno.
Pria kelahiran tahun 1985 tersebut menceritakan, bahwa sesampainya di Rumah Sakit Murni Teguh, mereka mendapatkan pelayanan yang baik. Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan dan tindakan medis oleh dokter yang menangani, ternyata disimpulkan bahwa benjolan tersebut adalah kelenjar tiroid. Kondisi tersebut dipicu oleh infeksi virus atau bakteri sehingga menyebabkan peradangan pada leher.
“Alhamdulillah dokter memberikan beberapa terapi obat antitiroid yang fungsinya untuk menghentikan hormon dari kelenjar tiroid agar tidak menyebabkan peradangan yang lebih berbahaya lagi. Setelah dua kali kontrol sampai sekarang istri saya sudah tidak merasakan sakit lagi dan menurut dokter tidak perlu dilakukan tindakan pembedahan,” kata Kusno.
Pada kesempatan yang sama Nur Hikmah Siregar, istri dari Kusno menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan yang telah membantu biaya pengobatan dirinya beserta seluruh keluarganya. Ia juga bangga menjadi peserta JKN karena turut membantu biaya pelayanan bagi peserta lain yang sakit ketika dirinya tidak sakit.
“Saya sangat berterima kasih karena baru-baru ini saya melahirkan anak kedua secara caesar tanpa iur biaya sedikitpun dirumah sakit. Waktu itu saya tidak bisa melahirkan normal karena bayi terlilit tali pusar dan air ketuban sudah mulai mengering. Akhirnya saya mau tidak mau saya harus dicaesar. Alhamdulillah saya dan suami tidak perlu khawatir memikirkan biaya operasi. Semua sudah ditanggung oleh JKN,” ungkap Hikmah dengan penuh rasa haru.
Di akhir cerita, Kusno dan keluarga mengatakan bahwa prosedur pelayanan JKN sudah semakin mudah. Berbagai kanal layanan sudah disediakan oleh BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program JKN demi kenyamanan peserta JKN. Diantaranya ada Pandawa, Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN dan yang paling mudah, berobat sekarang cukup dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Pangab/88News