Terlihat kedua belah pihak saling bersalaman memohon maaf di saksikan perwakilan Dinkes dan BPJS serta perwakilan PWI
Tebing Tinggi | 88News.id: Sungguh sangat di kesalkan terhadap Plt.Kepala dinas kesehatan kota Tebingtinggi dr.Henny Sri Hartati, dimana pada Senin, (22/10/2024), saat di lakukan mediasi perdamaian antara oknum pegawai puskesmas Tanjung Marulak dengan pasien BPJS, terkait viral nya video penolakan pasien BPJS beberapa hari yang lalu, Plt Kadis Dinkes tidak hadir.
Dalam acara mediasi perdamaian ini, di lakukan di kantor Puskesmas Tanjung Marulak kota Tebingtinggi, yang mana dalam acara tersebut di hadiri dari perwakilan Dinkes RB.Daulay, kepala puskesmas Tanjung Marulak petugas pegawai BPJS, oknum pegawai yang bersangkutan, korban pasien BPJS yang juga sebagai ketua PWI kota Tebingtinggi berserta sekertaris PWI dan seluruh staf anggota PWI khusus di Tebingtinggi.
Kejadian ini berawal, terkait viral nya video oknum pegawai puskesmas Tanjung Marulak kota Tebingtinggi bernama Yenni Novita di medsos yang dalam isi video tersebut, salah seorang oknum pegawai puskesmas bernama Yenni Novita menolak pasien BPJS yang hendak berobat, di duga karena tidak membawa kartu peserta BPJS, kamis (18/01/2024) kemarin.
Dalam mediasi perdamaian tersebut di depan perwakilan dinkes Kota Tebingtinggi, Raja Buyung Daulay bersama staf kepala puskesmas Tanjung Marulak, petugas BPJS dan korban pasien BPJS, Oknum pegawai Yenni novita, sambil menangis mengucapkan permohonan minta maaf kepada si korban pasien BPJS dan si pasien dengan lapang dada, langsung memaafkan permohonan maaf dari oknum pegawai tersebut.
Usai selesai perdamaian, pasien yang juga sebagai ketua PWI Kota Tebingtinggi, Abdullah Sani Hasibuan ketika di mintai keterangan wartawan, terkait kasus viral nya seorang oknum pegawai puskesmas yang menolak dirinya saat berobat, mengatakan "dari dinas kesehatan bersama kepala puskesmas sudah baik mengambil langkah untuk melakukan mediasi, namun untuk video yang viral tidak bisa lagi di hindari, pihak dari Dinkes dan puskesmas sudah berjanji akan melakukan evaluasi terkait penerimaan pasien", kata Abdullah Sani.
Selanjutnya, kata Abdullah Sani, dirinya sangat bersyukur kepada oknum pegawai yang sudah meminta permohonan maaf kepada dirinya dan disini pun tidak ada yang bisa di salahkan namun hanya kesalahan miskomunikasi saja, dan Intinya kita di sini sudah saling memaafkan, untuk kedepannya kejadian ini tidak terulang lagi.
Sementara di tempat yang sama, perwakilan dari Dinkes kota Tebingtinggi Raja Buyung Daulay, ketika di konfirmasi wartawan, mengatakan "ini hari kita melakukan mediasi perdamaian antara kedu belah pihak, terkait viral nya video pegawai puskesmas yang di duga menolak pasien BPJS pada saat hendak berobat dan di sini kami dari perwakilan dinas kesehatan bersama puskesmas meminta permohonan maaf yang sebesar -besarnya dan untuk kedepannya pihaknya akan melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap petugas mau pun kepala puskesmas yang bersangkutan" terang Raja B.Daulay
Untuk kedepannya kata Raja, kita akan memanggil seluruh kepala puskesmas yang ada di kota Tebingtinggi, guna untuk pemaparan cara kerja dalam pelayanan masyarakat hal ini agar tidak akan terulang kembali untuk kedepannya dan bisa membawa nama kota Tebingtinggi lebih baik.
"bagi warga masyarakat kota Tebingtinggi di minta jangan takut dan khawatir untuk berobat ke rumah sakit ataupun ke puskesmas di sini kami selalu melayani dengan sebaik- baiknya". tutup Raja.
Penulis: Dwan Manu
Editor : Mah