Medan | 88News.id: Peristiwa Terjadinya Kapal Pertamina Bermutan MFO Tumpah di Dermaga 203 Pelindo Belawan, Sekjen wilayah Sumut Advokasi Lingkar Nusantara Minta Aparat Penegak Hukum Turun Tangan
Kapal pengangkut Marine Fuel Oil (MFO) ratusan ton yang akan sandar didermaga milik Pertamina di Pelabuhan Belawan menabrak dermaga 203 Regional I Pelindo Sumatera Utara.
Akibatnya kapal tersebut terjadi bocor dibahagian lambungnya dan BBM (Bahan Bakar) MFO muatan kapal yang jumlahnya ratusan ton tersebut menyembur keluar dan memenuhi perairan Belawan dan Kapal nyaris karam.
Menanggapi peristiwa tersebut, Sekertaris Jendral Advokasi Lingkar Nusantara Wilayah Sumatera Utara (Sumut) Anjas Milan, S.T, S.H, M.Si meminta Aparat Penegak Hukum (APH) dan Dinas terkait untuk segera turun untuk melakukan pengecekan bila diperlukan lakukan penyelidikan, apakah ada pelanggaran sehingga peristiwa ini terjadi.
” Pelabuhan Belawan ini kan milik BUMN, harusnya ada Satuan Pengawas Internalnya (SPI) yang mengawasi kinerja direksi dan harusnya segera berkoordinasi langsung ke APH dan dinas terkait untun turun meninjau langsung dugaan – dugaan pelanggaran yang dilakukan perusahaan rekanan Pertamina itu, mengapa bisa muatan kapal melebihi kapasitas? sekarang tumpah ke laut mencemari perairan dan bagaimana kerugian negara yang timbul?”
Imbuhnya, Kamis (17/01/2023)
namanya insiden semua pasti tidak ada yang mau hal tersebut terjadi. Akan tetapi hal ini tidak akan terjadi bila tidak ada kelalaian, dan ini tidak dapat dipandang enteng begitu saja, pasalnya di daerah belawan itu daerah yang warganya mayoritas nelayan yang bergantungkan hidupnya pada hasil laut.
” Jika minyak tumpah ini sebanyak ratusan ton, berapa luas laut belawan yang akan tercemar?.. dan berapa banyak ekosistem laut yang akan rusak dan mahluk hidup yang mati dampak dari limbah ini ? ayo pemangku kebijakan segera mengambil sikap jangan menunggu terus, mau seberapa luas lagi laut belawan ini rusak” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapal pengangkut Marine Fuel Oil (MFO) di dermaga 203 Regional I Pelindo Belawan, Sumatera Utara nyaris karam. Kapal bermuatan MFO itu tumpah hingga mencemari laut belawan sekitarnya.
Peristiwa kapal nyaris karam itu diketahui terjadi pada hari Kamis (11/1) pukul 04.00 yang mengakibatkan kapal hampir tenggelam.
Informasi yang dihimpun dari narasumber yang meminta namanya agar dirahasiakan menuturkan, kapal SBHM-1 milik rekanan pertamina yakni PT Munasindo Mandiri Sejahtera. Dalam keterangannya, ia juga menyampaikan, seharusnya kapal diduga hanya mampu dengan kapasitas 250 Ton namun diisi muatan 400 Ton hingga mengakibatkan kapal karam.
” Kapal ini seharusnya muatan 250 ton, namun dipaksa 400 ton” ujar sumber, Senin (15/01/2024).
Amatan wartawan dilokasi, permukaan air laut menghitam dipenuhi cairan MFO. Para pekerja sedang berupaya menyiram MFO menggunakan cairan Chemical.
” Itu disemprot menggunakan cairan Chemical pak, seperti penghancur karat besi gitu ” jelasnya dilokasi.
Narasumber menambahkan, bahwa minyak yang tumpah tersebut adalah milik pihak Pertamina bekerjasama dengan PT Munasindo Mandiri Sejahtera.
kapal yang karam tersebut masih berada didalam air. Sedikit permukaan kapal masih tampak dari daratan. Namun sejak peristiwa kapal tersebut karam, empat hari sudah dibiarkan begitu saja tanpa adanya upaya mengangkat kapal tersebut, hingga mengakibatkan kapal lainnya yang hendak bersandar menjadi terganggu dan merugikan pihak Pelindo itu sendiri.
Dilain sisi, dikonfirmasi terpisah pihak Humas Manager Regional I Belawan, Chairul Aulia dalam sambungan celular dinomor kontak 0813 – 6097 – XXXX akan tetapi belum terhubung.
Ketika dikonfirmasi ulang via pesan singkat whatshapp, namun Chairul Aulia masih belum memberikan tanggapan resmi hingga berita ini diterbitkan oleh redaksi.
Penulis: Cornelius
Editor : Cornelius