Kabanjahe | 88News.id : Miris rasanya, Tidak tanggung-tanggung lagi, pengendara kendaraan bermotor jenis truk besar hercules bertonase berat, tidak ada lagi rasa takut melanggar rambu lalulintas, dengan melajukan truknya melewati jalan umum inti kota Kabanjahe, yakni Jalan Selamat Ketaren Kabanjahe dari arah Centrum ke Simpang enam masuk kembali ke jalan lingkar luar kota atau sebaliknya.
Hasil pantauan Awak media ini, sabtu (13/1/2024) di lokasi, Ranmor truk berbadan besar dan bertonase berat jenis truk material dan tangki, yang diperhitungkan sampai bobot 25 ton, bebas masuk lintasi jalan Selamat Ketaren, yang dari arah Jl.Nabung Surbakti ke Jl.Mariam Ginting, Pasar enam Kabanjahe, tanpa ada rasa takut dari tindakan Petugas Dishub maupun Polantas Tanah Karo.
Hal ini sudah berlangsung lama dan bebas berlangsung dari pihak supir truk, namun, ada pihak merasakan, apa hal ini pembiaran atau ada "main mata" dengan aparat terkait. Padahal pugawai Dishub sudah pernah membuat portal di simpang badan jalan tersebut, persis di Simpang Centrum, Kantor UPT RS Lau Simomo, Kabanjahe, tapi hancur tak berkutik, diduga bahan portal sembarangan
Hal senada juga disampaikan warga Kabanjahe, Mikael H Sinurat dan Josen Sembiring kepada Awak Media, Minggu (14/1/2024) di tempat terpisah, mengatakan, pihaknya selaku warga Kabanjahe, merasa heran, kok, ranmor besar berbobot berat tersebut bebas masuk inti kota Kabanjahe, khususnya lintasi Jalan Selamat Ketaren Kabanjahe, ujar warga.
Dan hal ini sudah berlangsung lama tanpa ada tindakan tegas dari aparat terkait, akibatnya badan jalan tersebut, hancur lebur, kupak kapik atau luluh lantak bagai kerupuk, aspal terkelupas, dan badan jalan amblas, menyorong aspal dan membuat gundukan dan menambah lebar badan jalan ke pinggir, sehingga membahayakan bagi pengendara ranmor roda dua yang melintas, ditambah lagi, ranmor yang lintas berbeban berat membuat beratnya beban mesin, mengakibatkan asap tebal dan debu bertebaran merusak udara sekitar, membuat warga kena penyakit ISPA, tutur Mikael.
Sementara itu, seorang supir truk yang lintas ketika ditanya Awak media ini, di waktu lalu, mengatakan, pihaknya melintasi Jalan Selamat Ketaren Kabanjahe ini, sebagai tindakan menghindari lakalantas melewati Jalan Pala Bangun Kabanjahe dari arah Centeum ke Simpang tiga Lau dah menuju Medan, di depan kompleks Asrama Yonif 125/Sinbisa, disebabkan badan jalan kecil dan rusak, dan lewat Jl.Selamat Ketaren, mempersingkat jarak tempuh dan jalan datar. Hal ini sudah berlangsung lama, Pak, ujar sang supir yang enggan disebutkan identitasnya.
Kadis PUTR Kab. Karo, Edward P.S yabg dihubungi Awak Media ini, waktu lalu, via ponselnya mengakui kerusakan badan jalan di Jalan Selamat Ketaren Kabanjahe, dari arah Centrum ke Simpang enam, karena acap kali dilintasi ranmor berbobot berat, pada hal badan jalan tersebut hanya untuk ranmor kelas 3, tidak lebih dari bobot ranmor 8 ton.
"Pihaknya telah beberapa kali melakukan perbaikan semampu anggaran yang ada, namun tetap mengalami kerusakan sampai saat ini", ujar Edward.
Kadus Perhubungan Kari, Prolin Perangin-angin yang dihubungi Awak media ini via ponselnya, mengatakan, pihaknya masih berkordinasi dengan pihak satker terkait untuk mengatasi hal ini, dan berkordinasi ke pihak PUPR Sumut dan Balai Jalan Besar Kementerian PUPR di Medan, untuk memperlebar badan jalan Pala Bangun Kabanjahe, dari arah Centrum ke arah Simpang tiga Lau dah, untuk menuju arah Medan atau arah Merek, Saribudolok,, Pematang raya maupun ke arah Sidikalang, ujar Prolin .
"Semoga permasalahan kerusakan Jalan Selamat Ketaren ini secepatnya dapat teratasi, dan mengurai kepadatan lalin di jalan inti kita," tutupnya.
Penulis : Pangab
Editor : Mah