Kabanjahe | 88news.id: Mulai dari Orang tua siswa, Komite sekolah, siswa, guru, jemaat Ora.et.Labora Comunity Sumbul, sampai warga sekitar dan Pengurus Yayasan sekolah, termasuk pemerhati pendidikan, sangat bermohon kepada pemerintah, berkenan membuat rambu lalu lintas zebra cross pada jalan lintas dua jalur penyeberangan jalan para siswa, guru dan warga serta jemaat gereja di Jalan Jamin Ginting Gang Gereja Sumbul Kabanjahe, Km.5, menuju Berastagi.
Hal ini disampaikan Orang tua siswa yang juga Komite sekolah, Karib Brahmana, Jemaat gereja, Petrus Ginting, Warga sekitar, Markus Ginting, Pengurus sekolah, Ester Siagian dan Alumni Sekolah Alkitab Ora et Labora, B Kurnia Pargaulan P, kepada Awak media ini, ditempat terpisah, dari tanggal 2/1 sampai Jumat (5/1/2024).
Lanjut para narasumber sebagai pihak sangat berkepentingan akan hal ini, mengatakan, permohonan mereka ini sudah berlangsung lama, sejak masa Pimpinan Pdt D.Y Surbakti, MA 15 tahun lalu, untuk dapat menjadi perhatian pemerintah sebagai pihak yang menerima mandataris dari Rakyat Indonesia untuk melayani keperluan rakyat menuju terwujudnya Rakyat yang makmur, sejahtera, terwujud Kamtibmas dan bertaqwa iman percaya kepada Tuhan YME sesuai Pancasila dan UUD 1945.
"Sudah ada permohonan ini dapat terealisasi sejak 10 tahun lalu, berdirinya sekolah TK, kemudian tingkat SD dilanjut tingkat SMP, walau kompleks Taman Doa, Ora et Labora ini, yang diawali pelayanan gereja sejak tahun 1996 lalu, namun belum menjadi perhatian pemerintah, walau harus di jaman Orde baru, pemerintahan yang berkuasa, bertangan besi. Tapi masuk masa pemerintahan era Reformasi pun belum menjadi perhatiannya, apalagi mada itu, jalan raya masih satu jalur", ujar Karib dan Kurnia diamini Petrus dan Markus.
Pada awalnya, tutur Karib, masa jalan raya masih satu jalur, keadaan sekitar Gang Gereja Sumbul, pada malam hari, gelap gulita, tidak ada lampu jalan, sehingga sangat rawan kecelakaan lalu lintas dan gangguan kamtibmas dipengaruhi banyaknya cafe, warung miras liar beroperasi menjadi sarang pentamun dan peredaran narkoba, membuat sering terjadi keributan dan penganiayaan sampai mati korban tabrak lari.
"Untung saja saat ini, oleh doa-doa warga gereja dan kesatuan warga sekitar dengan mengadakan Siskamling, saat ini disekitar Gg Gereha sampai Gg Sada nioga Sumbul terasa aman dan tertib, cafe dan warung miras luar sudah tutup total, dan jalan raya sudah dibagi dua jalur, lengkap dengan lampu penerangan jalan, ujar Kurnia dan Karib.
Untuk itulah, harap warga dan jemaat serta orangtua siswa, untuk menjadi perhatian penuh pemerintah, memasang rambu lalin berupa Zebra cross, Rambu Hati-hati termasuk Lampu jalan penunjuk hati-hati, demi keselamatan jiwa setiap orang yang hendak ke rumah ibadah, sekolah, rumah warga dari kecelakaan lalu lintas dengan kenderaan yang lintas berkecepatan tinggi di jalan lurus dan mulus, tutup Karib dan Kurnia diamini Petrus dan Markus.
Pangab/88News