Medan | 88News.id : Tim dosen Institut Kesehatan Sumatera Utara (INKES Sumut) terdiri dari Astriana Fransiska Butarbutar, SKM., M.Kes, Yohana Tetty Gultom SKM., M.K.M, dan Rini Astuti Damanik, SKM., M.K.M berserta mahasiswa mengadakan pengabdian masyarakat kepada Ibu Balita dan juga Kader Posyandu di Aula Kelurahan Harjosari II kecamatan Medan Amplas pada hari Rabu (6/09/2023).
Pengabdian ini adalah memberikan Pendidikan Kesehatan Dengan Pendekatan Positive Deviance Dalam Pencegahan Stunting Bagi Balita Keluarga Miskin dimana pelatihan ini bertujuan untuk memberikan cara bagaimana mencegah stunting bagi balita dan Upaya Pendidikan ini diberikan kepada para ibu balita dan para kader posyandu yang disampaikan untuk semakin meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para peserta dalam mencegah stunting.
Ketua tim PKM, Astriana Fransiska Butarbutar, M.Kes menyampaikan Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting, kurang lebih ada 5 juta anak Indonesia mengalami stunting (Studi Status Gizi Indonesia, 2021). Indonesia menargetkan angka stunting turun hingga 14% pada tahun 2024, sementara angka stunting di tahun 2021 mencapai 24%.
Maka intervensi harus dimulai sebelum bayi lahir-bahkan sejak perempuan masih di usia remaja.
Dengan demikian, tindakan pencegahan dapat diambil lebih awal untuk mengurangi risiko stunting ujar Astriana M.Kes.
Dalam Langkah pencegahan stunting ini juga telah disampaikan kepada para peserta yang hadir dalam kegiatan ini yaitu Ibu Balita serta para kader Pos yandu disampaikan bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan dengan Upaya Pemerintah Telah Berusaha Melalui Gerakan Cegah Stunting Dengan 5 Kegiatan konsep ABCDE dimana A yaitu Aktiv Mengonsumsi Tablet Darah pada Ibu Hamil.
B, yaitu Ibu Hamil Teratur Periksa Kehamilaan Minimal 6 X, C yaitu Cukupi Konsumsi Protein Hewani, D yaitu Datang Ke Posyandu Setiap Bulan dan E Setiap Bayi Harus Mendapatkan ASI Esklusif selama 6 bulan.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Harjosari II, Muhammad Arbi Utama Mengapresiasi kegiatan pengabdian Masyarakat ini dan berharap kegiatan pengmas ini dilaksanakan berkelanjutan sebagai bentuk kolaborasi pemerintah dan kampus. Program Kampus merdeka serta adanya inovasi dari INKES Sumut dan Pihak Pemerintah Khususnya Kecamatan Medan Amplas tentunya akan berdampak mengurangi beban kesehatan Masyarakat dalam hal menurunkan resiko Stunting bagi Masyarakat.
Dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman Masyarakat tentang stunting dan Bersama sama memiliki motivasi untuk mencegah stunting karena sesuai dengan moto kita “Cegah stunting itu penting”, papar Ketua tim Pengabdian ini.
Calvin/88News