-->

Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Ponpes Tahfiz Qur'an dan Hadist Al Faiz Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-78

Jumat, 18 Agustus 2023 | Agustus 18, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-18T04:18:09Z
Foto : Peringatan HUT kemerdekaan RI ke-78 di Ponpes Tahfiz Al-Faiz Jalan Datuk Kabu Pasar 3 Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang


Deli Serdang | 88News.id : Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Ponpes Tahfiz Al-Faiz Jalan Datuk Kabu Pasar 3 Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Kamis (17/08/2023) pagi dengan iringan keberkahan Allah Swt. 


Curahan hujan gerimis secara perlahan membersamai upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Ponpes Al-Faiz. Pelaksanaan upacara berjalan dengan khidmat dan lancar. Beberapa hari sebelum 17 Agustus, Ponpes Al Faiz telah mengadakan perlombaan dalam menyemarakkan HUT kemerdekaan Indonesia, Ponpes Al-Faiz juga melaksanakan acara doa bersama yang diawali dengan Pembacaan Ayat-ayat Qur’an, Takhtim,Tahlil serta do’a pada  Rabu malam tanggal 16 Agustus 2023.

 

Pelaksanaan do'a bersama terkhususnya do’a diniatkan kepada para pahlawan dan pejuang bangsa yang telah menjadi Syuhada dalam merebut serta memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia ini dari tangan penjajah.


Bila santri dan ulama terdahulu belajar ditengah-tengah perang merebut kemerdekaan Indonesia, maka santri hari ini belajar ditengah-tengah perang pemikiran (ghazwul fikri). 78 tahun yang lalu Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh bapak proklamator Indonesia yaitu bapak Ir. Soekarno, dan dikatakan Indonesia merdeka.


"Dari pada itu, para santri dan wali santri kuatkan tekad luruskan niat agar istiqomah dan konsisten untuk menyelesaikan pendidikan di pesantren agar kelak kalian menjadi generasi penerus bangsa yang Hafiz Qur’an, beriman dan bertaqwa serta memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berakhlakul karimah", harap Pimpinan Ponpes Andi Siregar.


Pesantren Tahfizh AL-FAIZ berupaya dengan sekuat tenaga dan pikiran, agar para santri selain bisa menjadi hafiz Qur'an namun santri diwajibkan untuk bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris, serta mampu memiliki berbagai macam keterampilan seperti terampil dan mahir dalam membaca kitab kuning, mahir berpidato, bisa baca Qur'an dengan tilawah,dan berbagai macam keterampilan lainnya. 


Pimpinan Ponpes Ustadz. Andi Suhendra Siregar, M.Pd juga berharap dengan perayaan HUT RI ke 78 ini, "para santri harus semakin termotivasi dan lebih semangat lagi untuk berjuang dengan belajar menuntut ilmu,  agar target 1 tahun 5 Juz dapat tercapai, jadi santri mondok selama 6 tahun maka ia bisa mengkhatamkan 30 juz Mutqin, dan hadits minimal 200 hadist", tegas Ustadz Andi.


Dalam acara peringatan HUT Kemerdekaan RI, Pembina Yayasan, Faiz Ahmad sebagai pembina upacara menyampaikan dalam pidatonya, "Santri sebagai generasi muda pelajar, harus mengingat pahit getirnya para pendahulu bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI dengan pengorbanan harta benda jiwa tanpa pamrih. Jangan sesekali melupakan sejarah ,santri harus meneruskan hasil-hasil perjuangan pendahulu bangsa dengan kerja keras, kembangkan potensi diri, kembangkan sikap mental juang, tidak apatis, pantang menyerah, peka dan siap bertanggung jawab memikul amanah, tenggang rasa,  disiplin, kesetiakawanan sosial, menghargai jasa pahlawan, orang tua, para guru, saling sayang menyayangi kepada sesama santri, teruslah berjuang menambah ilmu di ponpes ini", harap Faiz.




Dalam arahan pidato Ketua Yayasan Fadli Kaukibi, SH., CN menyampaikan pesan yang membangun semangat juang. "Santri dan staf pengajar adalah satu kesatuan dalam kegiatan belajar mengajar harus bersinergi,santri adalah amanah dari orang tua dan amanah ummat serta amanah yang di berikan Allah SWT kepada kita sebagai pemegang transportasi ilmu dan moral. Santri benteng moral, benteng ideologi, benteng sosial yang kelak juga adalah benteng politik, benteng ketahanan NKRI", ungkap Fadli.


"Ketahanan nasional dan tak terlepas dari kuatnya ketahanan sosial hanya 900.000 personel TNI yang menjaga 17.000 pulau dan 83.000 desa/kelurahan di NKRI. Hanya 9 sampai 15 personel TNI/POLRI tiap desa/kelurahan yang dijaga. Jangan sesekali kita bangsa Indonesia dan santri berfikir bahwa Negara ini, bangsa ini tidak ada ancaman serangan dari bangsa lain, pastilah ada serangan atau ancaman itu. Serangan ideologi, politik, pecah belah, penghancuran sistem politik, hukum, budaya dan moral.Ini dapat kita telaah di UU tentang Ketahanan Nasional, Bela Negara yakni perang hibrid", jelas Fadli Kaukibi.


Fadli Kaukibi sebagai Ketua Yayasan Ponpes berharap kepada para santri untuk terus semangat belajar. "Santri sebagai komponen bangsa harus selalu mempersiapkan potensi diri menghadapi kehidupan kedepan bangsa ini.kekuatan aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya yang dikenal sebagai Panca Gatra, jika sudah hancur maka sumber daya alam NKRI akan di rampas oleh bangsa lain,sumber daya manusia Indonesia akan jalan jadi penumpang di negerinya , akan jalan menuju perbudakan dunia ( The Road of Serfdom )", tegas Ketua Yayasan Fadli.


Mari kita hantarkan doa bagi para pejuang kemerdekaan NKRI, mari kita terus waspada dan berjuang meningkatkan potensi diri kita serta kita mari ber doa agar pemimpin kita NKRI bisa kita amanahkan dan penuh rasa tangung jawab memimpin melindungi rakyat dan wilayah NKRI untuk bisa membawa negri ini baldatun toyyibatun warobbun gofur, makmur sejahtera kedepan nya, tutup Fadli Kaukibi.


Iwan S/88News

×
Berita Terbaru Update